Back to Hometown
Aku seharusnya lebih sering menulis disini. Aku harusnya lebih sering mengekspresikan perasaanku di sini. Tempat yang cukup aman dan nyaman. Haha. Sadar tidak sadar, memang selalu membuatku sedikit lega setelah mengunggah tulisan di sini. Memang aku kadang terkendala karena kurangnya waktu luang. Tapi, yah, sekarang aku sedang santai. Aku sedang di rumah :D Aku akan bercerita tentang perasaan bahagiaku sejak sampai di tanah tempatku tumbuh menjadi remaja ini. Tanah yang menjadi cerita awal kehidupanku. Makassar. Aku hari itu sampai di bandara jam 9 malam kurang sedikit. Aku langsung mengirim sms pada Papa begitu aku sampai. Papa bilang, beliau menunggu di depan pintu kedatangan. Ketika aku melalui pintu itu, satu, umm... dua. Dua bocah yang sangat kurindukan melambaikan tangannya padaku. Satu bocah berwajah sumringah, ceria, agak berlebihan dan bocah yang satu lagi sangat tenang tapi terlihat bahagia. Itu dafa dan afif! Di luar dugaanku, semua keluargaku menjemput ke banda...